Jumat, 14 November 2008

WALHI Sulteng Gelar Diskusi Tambang

Media Alkhairaat, Sabtu 15 November 2008

Palu- Kepedulian atas kelestarian dan pengelolaan hasil alam dan kandungan mineralnya, mendorong Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Tengah untuk lebih serius membicarakan tentang tambang dan hasilnya bagi daerah.

Dengan tema "Menyorot Untung Rugi Ekspansi Industri Pertambangan di Sulawesi Tengah', Walhi menggelar diskusi publik pada hari ini dengan melibatkan berbagai unsur dari kalangan pemerintah dan organisasi pemuda, mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan organisasi pers.

Dalam term of reference (TOR) diskusinya, Koordinator kegiatan, Andika Setiawan mengatakan kegiatan tersebut akan berlangsung mulai pukul 14.00 wita hingga selesai dan bertempat di jalan Setia Budi Kecamatan Palu Timur hari ini.

Pada kesempatan itu, pihaknya akan menghadirkan pembicara dari unsur pemerintah kota Palu, ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, kepala Badan Pengembangan Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Propinsi Sulteng, Peneliti Universitas Tadulako dan Non Governance Organistaion (NGO).

sementara untuk peserta lain, pihak penyelenggara akan menghadirkan masyarakat kota Palu, diantranya warga kelurahan vatutela, Poboya, Kavatuna, Kayumalue, Tondo dan Besusu.

Direktur Eksekutif Daerah Walhi Sulteng, Wilianita Selviana, dikonfirmasi via telepon malam tadi (14/11), mengatakan kegiatan tersebut adalah untuk mengetahui sejauh mana pertambangan di Sulteng memberi kontribusu ke daerah.

Banyaknya perusahaan daerah yang diboncengi perusahaan asing juga membuat sebuah masalah bagi penambangan di daerah.

"Dari data lapangan yang kami peroleh, di daerah Morowali misalnya, banyak perusahaan asing yang memboncengi perusahaan yang ada di daerah" kata Lita panggilan akrabnya.

Kebanyakan Analisis Dampak Lingkungan (AMdal), kata Lita hanya jadi pelengkap sebuah projek, bukan menjadi instrument standar yang menjadi patokan layak atau tidaknya sebuah proyek.

Dalam diskusi tersebut kata Lita, pihaknya sengaja mengundang para pemangku kepentingan di daerah untuk sama-sama duduk membicarakan untung dan ruginya operasi perusahaan tambang bagi daerah. (Sahril)

Tidak ada komentar: