Media Alkhairat, Selasa 19 Januari 2010
SOAL TAMBANG EMAS POBOYA
Lasoani-Ngatabaru Juga Bakal Ditertibkan
PALU – Langkah cepat Polda untuk menyelamatkan lingkungan dari limbah pengolahan tambang emas dengan mengancam, menutup lokasi tambang apabila dalam waktu dua bulan kedepan tidak ada pembenahan, diberlakukan pada seluruh area tambang emas di kawasan Palu, termasuk Kelurahan Lasoani dan Ngatabaru.
“Kalau memang di Lasoani dan Ngatabaru terdapat praktek pengelolaan hasil tambang, pasti akan diberlakukan sama dengan pertambangan Poboya ,” tegas Juru Bicara Polda AKBP Irfaizal Nasution, di Mapolda Sulteng Senin (18/01).
Irfaizal mengatakan, kemungkinan tersebut semakin kuat, apabila terbukti bahwa alat pengelolaan tambang, mengerjakan material yang berasal dari tambang emas asal Kelurahan Poboya.
Dari informasi dilapangan, saat ini sudah ada beberapa tromol yang mulai beroperasi di kawasan Ngata Baru, meskipun belum ada keterangan pasti mengenai asal muasal material yang dikelolahnya, apakah dibawa dari luar ataukah diambil dari area di kawasan tersebut.
Belakangan sudah ada beberapa warga sekitar lokasi pertambangan, yang mengeluhkan suara bising tromol yang diletakkan tidak begitu jauh dari pemukiman penduduk. “Suaranya cukup keras, kedengaran sampai dipemukiman penduduk,” kata Fery (23) salah seorang warga sekitar lokasi, Senin kemarin.
Walikota Palu Rusdy Mastura yang saat ini berada di Jakarta, berusaha menemui pihak PT Citra Palu Mineral (CPM) untuk membicarakan masalah tambang emas Poboya. “Hari Rabu saya akan bertemu dengan Andi Darussalam,” tulis Rusdy Mastura dalam pesan singkatnya tadi malam. (BANJIR-BANJIR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar