Sumber : Media Alkhairaat
Tanggal : Kamis/7/Januari/2010
PLN Palu Defisit 17-20 MW
Palu- : Akibat mesin unit dua milik PLTU Mpanau shut down, mengakibatkan PLN Cabang Palu mengalami defisit tenaga listrik sebesar 17-20 Megawatt (MW). Akibatnya PLN terpaksa melakukan pemadaman secara bergilir.
Humas PLN Cabang Palu Petrus Walasary, Rabu kemarin mengatakan kondisi yang ada saat ini di PLN terhitung sejak tanggal 4 Januari terjadi pemeliharaan unit dua PLTU Mpanau sehingga beban yang disuplay berkurang. Dimana sebelumnya suplay dari PLTU sebesar 22-23 MW karena adanya pemeliharaan suplai yang diterimah PLN hanya berkisar 11-12 MW. Menurut Petrus itupun masih fluktuatif ( berubah-ubah ) tegangan yang masuk tergantung kondisi mesin PLTU “ karena mesin PLTU shut down, maka PLN mengalami defisit tenaga listrik sebesar 17-20 MW pada saat beban puncak. Jika difisit 20 MW pada saat beban puncak hanya mencapai 31 MW. Sementara jika 17 MW yang berkurang berarti beban puncak mencapai 34 MW. Ini berlaku untuk sekitar wilayah Palu , Kabupaten Parimo Dan Donggala ,’’ ujar Petrus.
Untuk kondisi dari PLTD Silae sendiri hingga saat ini dalam kondisi normal. Unit delapan yang sempat mendapat perbaikan sebagai konpensasi pembatalan relokasi mesin dari Bitung sebesar 5 MW saat ini sudah beroperasi. Namun dengan adanya pemeliharaan mesin PLTU Mpanau pihaknya tidak bisa menghindari untuk tidak bisa menghindari untuk tidak melakukan pemadaman.
Dikatakan, pemadaman tersebut berlangsung selama 5-6 jam dalam sehari yang dijadwalkan dari tanggal 4 sampai 9 januari mendatang ‘’ Jika PLTU menaglami gangguan atau pemeliharaan mesin sudah pasti terjadi pemadaman. Saat dalam kondisi normal saja PLN masih mengalami defisit 3-5 MW dan berpengaruh besar kalau PLTU mengalami shut down. Kapasitas mesin PLTU besar tidak sama dengan PLTD Silae yang mesinnya rata-rata berkapasitas kecil ,’’ Ujar Petrus. Sementara , untuk pengaturan jadwal pemadaman tergantung dari system. Namun hal tersebut bisa dipengaruhi beberapa factor diantaranya. Suplai yang fluktuatif atau tegangan naik turun dari pembangkit dan kendala system jaringan dan factor cuaca dan gangguan alam tidak disengaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar