Rabu, 26 Agustus 2009

TAMBANG EMAS POBOYA, Kebijakan yang Tak Terkontrol

Media Alkhairat, Kamis 27 Agustus 2009

TAMBANG EMAS POBOYA
Kebijakan yang Tak Terkontrol

BESUSU – Anggota Komisi C DPRD Kota Palu Rizal Dj. Hense mengatakan, keberadaan Air Sungai Poboya (ASB) saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, karena diindikasi terjadi pencemaran diakibatkan aktfitas penambangan emas yang berada di wilayah tersebut.

“Bisa anda lihat sendiri lokasi yang ada disana, aktifitas penambangan yang ada disana sudah sangat luar biasa. Apalagi mereka sudah memakai air keras (raksa) dalam pengelolaan tambang itu, sehingga secara langsung air tersebut pasti akan tercemar,” terangnya.

Dia menyebutkan, air sungai Poboya yang merupakan sumber mata air masyarakat setempat khususnya untuk dikonsumsi maupun aktifitas lainnya, kini sangat meragukan bila air itu belum tercemar.

“Hal ini tidak bisa dibiarkan karena dampaknya sangat luas dan berbahaya, apalagi penampunga air Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) sangat dekat dengan lokasi penambangan,” katanya. Persoalan ini kata Rizal, sebenarnya tidak akan terjadi bila pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan lantas tidak terkontrol. Akhirnya terjadi ketidak seimbangan, pengelolaan tambang berjalan terus namun kelestarian ekosistim yang ada disekitar tambang menjadi rusak. “Ini secepatnya harus dicegah, jalan satu-satunya harus dihentikan penambang itu, apalagi areal tambang tersebut adalah milik sebuah perusahaan yang telah ditunjuk untuk mengelola,” jelas Rizal. (HADY)

Tidak ada komentar: