Media Alkhairat, Rabu 24 Maret 2010
PT INA Eksploitasi Biji Besi Uekuli
*PRODUKSI AWAL 50 RIBU METRIK TON
PALU - PT INA Internasional, perusahaan tambang asal China, akan memulakan eksploitasi biji besi di Desa Uekuli, Kabupaten Tojo Una-Una, dengan produksi 50 ribu metric ton (MT) dalam tiga bulan pertama. Demikian diungkapkan Direktur PT INA Internasional, Mr Liem Tean, dalam kesempatan ekspose potensi tambang biji besi di Hotel Swissbell, Selasa kemarin.
“Kami berencana dalam tiga bulan pertama memproduksi 50 ribu MT dan berusaha menggandakan hingga 100 ribu MT perbulan setelah melewati tiga bulan masa awal produksi,” ungkap Liem dihadapan Gubernur HB Paliudju dan Wakil Gubernur Ahmad Yahya.
Ia mengatakan tidak menutup kemungkinan dengan kuasa pertambangan yang mereka miliki seluas 30 ribu hektar direncanakan bisa mencapai produksi hingga satu juta matrik ton perbulan. Terkait rencana tersebut, PT INA Internasional akan membangun infrastruktur pendukung yakni membangun pelabuhan di Uekuli yang dijadwalkan dekat tepatnya bulan April hingga Juni 2010.
“Bulan Maret sampai dengan April 2010 dilakukan survey hydrographic yang dilakukan oleh United Surveyor dari Singapura sebuah perusahaan yang memiliki reputasi baik dalam rangka pembangunan pelabuhan,” sebut Liem.
Liem menyebutkan investasi untuk pembangunan pelabuhan itu sendiri senilai USD 150 juta hingga USD 250 juta lebih lagi pada tahun 2011 hingga Juni 2012 akan membangun fasilitas pelabuhan yang dapat menangani kapal dengan berat 170 ribu penamax. Olehnya dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten sangat penting dalam menjalankan proyek tambang biji besi.
Secara ekonomis, Liem mengatakan bahwa biji besi yang dihasilkan dari Uekuli melalui jalur pelayaran hanya memakan waktu 8,2 hari untuk mengirimkan ke pelabuhan Rizhao, pelabuhan terbesar kedua di China dan membutuhkan waktu 5,4 hari ke pelabuhan Guazhou.
Kalau pengiriman dari Negara Brazil membutuhkan waktu hingga 40 hari, jadi secara ongkos pengiriman, dari Uekuli lebih menguntungkan, terlebih lagi sekarang bahwa pasar biji besi dunia terbesar berada di China sebesar 60 hingga 80% katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulteng Ahmad Yahya menyambut baik dan mendukung secara positif investasi yang masuk ke wilayah Sulteng sehingga akan memberikan nilai tambah baik bagi pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten penghasil.
“Investasi yang ada tentunya akan memberikan dampak pembangunan bagi daerah, kami senang adanya investor yang masuk tentunya dengan mengikuti semua persyaratan yang ada,” sambut Wagub memberikan apresiasi terhadap PT INA Internasional CO. (SRIHAFSA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar