Minggu, 21 Februari 2010

Stok Pangan Sulteng Terancam Kosong

Media Alkhairaat, Jum’at 12 Februari 2010

Stok Pangan Sulteng Terancam Kosong

PALU – Stok pangan Sulteng untuk 4,5 bula kedepan, berdasarkan data per Oktober 2009 hingga Januari 2010 yang ada saat ini dinyatakan aman. Namun dikhawatirkan stok tersebut habis sebelum jangka waktu yang telah diprediksikan.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Sulteng, Kabulpindos Tandi, Kamis (11/2)dalam rapat dengan Komisi III bidang Ekonomi DPRD Sulteng.

Menurutnya, penyebab terancamnya stok pangan Sulteng untuk 4,5 bulan kedepan yang mencapai 25,204 ton, adalah akibat adanya pembelian beras oleh sejumlah pihak langsung kepenggilingan, untuk kepentingan kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

Kata Kabulpindos, pihak-pihak yang membeli beras langsung ke penggilingan tersebut banyak pula yang berasal dari daerah lain, misalkan Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara dan langsung menyerahkan uang panjar.

“Disejumlah penggilingan di Kabupaten Parigi moutong, beras dibeli diatas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 5600 per kilo, mereka ada yang beli sampai Rp 6000 hingga Rp 6300 per kilo. Kita bisa bangga bahwa Sulteng surplus pangan hingga 13,5 persen, tapi kita harus hati-hati dengan ekonomi global sekarang ini,” ujarnya.

Dia menambahkan,kalau hal ini terjadi dengan tidak terkendali, bisa jadi surplus itu tidak berarti sama sekali terhadap kondisi ketahanan pangan daerah ini.

“Dan yang harus diwaspadai juga 4,5 bulan kedepan yang jika melihat stok beras aman, justru akan terjadi kekosongan pangan,” imbuhnya. (JOKO)

Tidak ada komentar: