Media Alkhairat, Jum’at 5 Desember 2008
Harga Komoditas Pertanian Turun Pengaruhi Kualitas Kredit
Palu – Pemimpin Bank Indonesia Palu, Suparmo mengatakan kecenderungan menurunnya harga berbagai komoditas pertanian akhir-akhir ini seiring dengan melemahnya permintaan dunia menyebabkan tergerusnya pendapatan dan daya beli petani di Sulawesi Tengah dan bagi perbankan kodisi demikian akan mempengaruhi kualitas kredit.
Ia mengungkapkan sebagaimana diketahui bersama masyarakat Sulteng sebagian besar bekerja di sektor pertanian.
Sehingga gangguan kinerja pada sektor pertanian akan sangat mempengaruhi angka kemiskinan dan angka pengangguran. “Bagi Perbankan, hal ini tentunya sangat berpotensi mempengaruhi kualita kredit, terutama kredit sektor pertanian dan sektor perdagangan,” ujarnya kepada Media Alkhairat belum lama ini.
Ia menyebutkan dari sisi penyaluran kredi, pada triwulan III-2008 kredit perbankan teranacam tumbuh 33,22 persen (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan triwulan III-2007 sebesar 24,63 persen (y-o-y).
Dan berdasarkan sektor ekonomi, pertumbuhan kredit terjadi pada seluruh sektor ekonomi kecuali sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan negative -0,75 persen (y-o-y).
Dalam kajian ekonomi regional Sulteng, sektor pertanian pada triwulan III-2008 diperkirakan tumbuh sebesar 1,03 persen (y-o-y), mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan triwulan III-2007 sebesar 11,19 persen (y-o-y) dengan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 3,23 persen.
Sektor pertanian mengalami perlambatan pertumbuhan terutama pada subsektor tanaman bahan makanan, subsektor perkebunan dan subsektor perikanan. (subarkah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar