Jumat, 20 Agustus 2010

Dua Anak Hilang Terbawa Banjir

Media Alkhariaat
Sabtu 21 Agustus 2010

Dua Anak Hilang
Terbawa Banjir

PARIGI- Dua anak Desa Pinotu Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Pairigi Mautong, dilaporkan hilang akibat banjir yang melanda wilayah tersebut, Kamis malam hingga jumat (20/8) kemarin keduan anak itu adalah Saidin (4), Habsi (12). Saaat ini warga dan pemerintah setempat masih melakukan perncarian terhadap dua warga yang hilang itu.

Camat Kasimbar Olumsya Saehana yang dihubungi via telphon mengatakan, sebenarnya ada tiga warga yang hilang saat banjir, namun satu telah ditemukan yakni Nadia (3). Sedangkan Saidin dan Habsi hingga kini masih dilakukan pencarian.

“Dugaan sementara mereka terbawa bersama rumahnya yang hanyut akibat banjir dan sekarang kami masih terus melakukan pencarian dua anak ini, jelasnya.

Dia menambahkan, banjir tersebut disebabkan meluapnya tiga sungai diwilayah Kasimbar yakni Sungai Desa Pesona, Sungai Desa Pinotu dan jebolnya tanggul irigasi Palapi. Dia mengakui, banjir yang terjadi saat ini adalah banjir terbesar diwilayah ini.Banjir tersebut katanya merendam sedikitnya 317 rumah di dua desa yaitu Desa Kasimbar dan Pesona dengan ketinggian air mencapai ketinggian air 1,5 meter. Banjir juga menghantam kebun kakao sebanyak 16 Ha di Desa Kasimbar Barat dan 70 Ha lahan perkebunan jenis lain diwilayah itu.

“Transportasi jalur Trans Sulawesi di Kecamatan Kasimbar macet karena jalan digenangi air setu meter” sebutnya.

Pemkab Parigi Mautong, saat ini mengerahkan alat berat untuk menyingkirkan lumpur serta membersihkan tumpukan kayu dipekarangan rumah warga akibat terbawa arus banjir.
Wakil Bupati Parigi Mautong, Samsurizal Tombolotutu mengingatkan warga untuk tetap waspada, jika luapan air mengancam jiwa warga diharapkan segera mengungsi ketempat-tempat yang lebih aman.

Dia juga menghimbau kepada semua warga untuk tidak lagi membuka lahan perkebunan melewati batas hutan lingdung diwilayah tersebut. “salah satu akibat meluapnya sungai adalah banyak hutan yang tlah dialih fungsikan kelahan perkebunan,” katanya. (ARDIN)

Tidak ada komentar: