Rabu, 30 Desember 2009

Investor Korsel akan Bangun PLTS

Media Alkhairat, Kamis 17 Desember 2009
Investor Korsel akan Bangun PLTS
PALU – Pemkot Palu menggandengkan investor Korea Selatan untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Delegasi Korsel dan Pemkot Palu, Rabu kemarin, menggelar pertemuan awal guna mematangkan rencana tersebut.
Wakil Walikota Palu, Andi Mulhana Tombolotutu mengatakan Pemkot sengaja mengundang pengusaha Korsel berinvestasi PLTS sebesar 10 MW guna membantu mengatasi krisis kelistrikan yang masih mendera Ibukota Sulteng ini. Dia menambahkan, Pemkot akan membicarakan kembali kerjasama ini ditingkat pemerintahan, sebelum memberikan persetujuan. Rencananya PLTS ini akan ditempatkan di lokasi perindustrian, lahan seluas 30 hektar telah disiapkan.
“Diharapkan pada 2010 program ini sudah berjalan,” jelas Mulhana.
Sementara dalam penjelasan salah satu Investor dari Paru Negara Korea Selatan, Bryan Jung mengatakan, proyek solar system yang dia tawarkan sangat bagus. Pasalnya meski dibangun dengan menggunakan lahan yang luas tetapi tidak mempengaruhi lingkungan karena solar system itu dibuat dengan ramah lingkungan.
Proyek solar system itu juga bertujuan untuk menekan pemansana global yang menjadi agenda internasional. “Sesuai dengan riset yang sudah kami lakukan, kalau solar system sangat bagus untuk lingkungan,” katanya.
Selain itu, kata Bryan, solar system yang ditawarkan kepemerintah Kota Palu dijamin 100 persen masalah kemaksimalan daya yang akan dikeluarkannya, sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Bahkan dia memberikan garansi selama 20-30 tahun solar system itu bisa beroperasi maksimal, walaupun suatu saat nantinya mengalami kerusakan tetapi mereka siap untuk meberikan jaminan.
“Pokoknya kalau Pemerintah Kota Palu menginginkan daya dari alat kami sebesar 10 MW, maka saya jamin 100 persen 10 MW yang akan kami berikan, bahkan kami juga menyediakan bakterai dalam alat ini jika mengalami kerusakan, bakterai ini bisa digunakan selama dua hari,” jelas Bryan.
Solar system ini, sudah dipasang alat automatis untuk mencari matahari mana yang paling terang. Dan alat solar sytem ini dijamin ketahanannya, serta alat ini bekerja secara berputar, horizontal dan vertical selama 24 jam. Dan kalau masalah lama pembangunannya hanya membutuhkan 8 bulan saja, dia juga bersedia untuk mendatangkan alatnya dari Korea Selatan jika mengalami kerusakan, dengan membutuhkan waktu 1 minggu pengiriman alat, 1 minggu juga untuk pemasangannya.
“Kami sudah memasang system ini di 30 negara dengan 200 tempat dengan daya rata-rata 45 MW, dan masalah investasinya membutuhkan 45 juta US Dolar, dengan pembayaran selama 20 tahun bunga sekitar 5 persen, jika 10 MW yang diinginkan. Tpi masi bisa dinegosiasi,” ujarnya. (HAMSING)

Tidak ada komentar: