Senin, 01 November 2010 Pukul 16:43 WIB
Kunjungan Presiden yang Merepotkan
Rabu (27/10) dan Kamis (28/10) dua petinggi negara mengunjungi lokasi bencana dengan helikopter. Rabu Wakil Presiden Boediono dan Kamis Presiden Susilo Bambang yudhoyono, sayangnya kedatangan mereka justru membuat korban terlantar, karena aparat pemerintahan dari provinsi sampai dusun direpotkan olehnya, bahkan media juga.
Kedatangan Presiden RI dan Wakil Presiden RI mengunjungi korban bencana gempa dan tsunami di Mentawai tentu sangat kita hargai, tapi kalau kedatangannya justru membuat korban terlantar jelas harus disesali.
Kunjungan Wapres Boediono Rabu pagi ke Dusun Muntei Baru-baru membuat aparat sibuk dengan pelbagai upacara penyambutan. Meskipun Wapres tak menuntut itu. Namun segmen protokoler dan seremonial ini tak bisa dielakkan, akibatnya apalagi? Penanganan korban dan distribusi bantuan pun terhenti sejenak untuk ‘melayani’ Wapres.
Presiden SBY yang sejak Rabu juga sudah di Padang, lebih merepotkan. Semua mata tertuju ke sosok dan kehadirannya, termasuk media. Presiden yang menginap di Wisma Indarung, Komplek PT Semen Padang, Indarung, Padang, sangat menyedot perhatian, sehingga korban gempa dan tsunami di Mentawai terlupakan sejenak.
Kerepotan bertambah saat presiden terbang ke Pagai Selatan. “Pokoknya segala waktu, tenaga dan perhatian ya diberikan kepada presiden, aparat kan tak mau dimarahi,” ujar seorang warga Sikakap, yang mengaku ikut disibukkan oleh kedatangan presiden, meski hanya sekedar lewat di udara Sikakap.
“Gara-gara presiden dan wakil presiden datang, penanganan para korban dan pengungsi terpaksa dihentikan sementara, karena mereka kan harus disambut, harus dilayani,” dengus warga Sikakap yang minta dengan sangat agar namanya tak disebutkan itu. ran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar