Media Alkhairat, RABU 25 November 2009
Eksploitas Tambang Poboya
Asperi : Jangan Menunggu Belas Kasihan
PALU – Ketua Umum Dewan Pengurus Provinsi Asosiasi Pertambangan Emas Rakyat Indonesia ( DPD Asperi ) Sulawesi Tengah, Bustamin Nontji, menyatakan penambang emas rakyat di Poboya Palu tetap berjalan meski PT Citra Palu Mineral (CPM) belum melepas secara resmi sebahagian areal konsesinya.
“Rakyat sudah menambang di Poboya jauh sebelum CPM terikat kontrakarya dengan pemerintah. Kami tak pernah menunggu belas kasihan,” kata Bustamin Nontji kepada pers di Warkop Setia Budi, selsa kemarin.
Menurut dia, pasal 24 Undang – Undang No.4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dengan tegas di sebutkan bahwa pertambangan harus di perioritaskan untuk rakyat.
Meski demikian, kata dia, Asperi tetap mendukung langkah pemerintah memperjuangkan pelepasan sebahagian areal konsesi CPM untuk di serahkan pengelolaan kepada masyarakat. Dengan adanya pelepasan akan memuluskan langkah pemeritah daerah untuk menerbitkan regulasi pertambangan rakyat.
“Asperi pusat ikut membantu pemerintah memperjuangkan hal serupa,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Umum DPD Asperi Sulteng Andi Ridwan Adam mengapresiasi rekomendasi DPRD Palu yang memberi kepercayaan kepada Asperi untuk berperan aktif melakukan tata kelola pertambangan emas rakyat di Kota Palu.
Kata dia, rekomendasi Dewan Kota ini dapat menjadi solusi sementara atas kefakuman huku, yang terjadi di Poboya, sementara gelombang manusia yang datang ke Poboya semakin terbendung.
“Terkait rekomedasi Dewan ini,Asperi tetap memposisikan diri sebagai fasilitator bagi semua yang terlibat di poboya.ke depan,”keta Ridwan.
Ia menambahkan,langkah awal yang akan di ambil Asperi mensosialisasikan rekomendasi tersebut kepada masyarakat penambang, termasuk dengan Walikota Palu dan tim terpadu bentukan Pemprof agar dapat trjadi sinergisitas di lapangan.
Asperi mencatat hingga Noveber 2009 telah beroprasi 7000 buah tromol kecil dan 70 buah tromol jumbo, serta sebanyak 12000 orang pegiat tambang. ( Odink )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar