Selasa, 01 September 2009

TAHURA PANEKI POBOYA Taman Konservasi Hutan dan Taman Wisata

Media Alkhairat, Selasa 1 September 2009

TAHURA PANEKI POBOYA
Taman Konservasi Hutan dan Taman Wisata

BESUSU – Kawasan Taman Hutan Rakyat (Tahura) kedepannya bakal menjadi Taman Konservasi dan Taman Wisata.

Hal tersebut berdasarkan pemanfaatan dan pnggunaan Taman Hutan Rakyat (Tahura) Paneki Poboya yang sebalah baratnya merupakan kawasan Areal Penggunaan Lain (APL) dan sebelah selatan adalah Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Kawasan Hutan Lindung (HL).

Berdasarkan itu pula, Kepala Dina Kehutanan Provinsi Sulteng H.Nahardi, kepada Media Alkhairat, Senin (31/8) mengatakan, perlunya perhatian khusus terhadap pemanfaatan areal tersebut.

Kata dia, hasil inventarisasi Dinas Kehutanan, sampai sekrang terdapat sekitar 159 jenis tumbuhan yang terdapat pada Tahura ini, antara lain terdiri dari 100 jenis pohon, 13 jenis rerumputan, 22 jenis parasit, dan juga terdapat sejumla pohon yang dilindungi oleh pemerintah yaitu Cendana an Gofasa.

“Untuk itu kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat diharapkan dalam menjaga kelestarian taman hutan raya, untuk pengelolaan dan pengembangan kawasan hutan sebagai paru-paru dunia,” ujarnya.

Nahardi melanjutkan, perlunya kerjasama antara lain untuk pengelolaan yang menjamin kelestarian kawasan hutan serta terbinanya koleksi tumbuhan dan satwa sehingga optimalisasi pemanfaatan wisata alam, penelitian dan pendidikan dapat terlaksana dan menunjang terbangunnya taman provinsi yang diharapka.

Selain itu potensi wisata alam juga tidak kalah penting dalam pengembangan kontribusi daerah. Karena itu sangat penting bagi pmerintah untuk memperhatikan dan menjaga ekosistem dan ekologi hutan tersebut agar tidak dirusak orang yang tidak bertanggung jawab,” tambahnya.

Secara tofografis, kawasan yang berada di wilayah Kabupaten Sigi dan Kota Palu tersebut, berada pada ketinggian 200 mdpl (Diatas Permukaan Laut), dengan puncak tertinggi gunung Bulu Bakente, yang mencapai ketinggian sekitar 1.039 mdpl, dengan bentuk topografi bervariasi seperti berombak, bergelombang, berbukit dan gunung. (NANDAR)

Tidak ada komentar: