Akibat Tambang Air PDAM Sering Macet
Zain Mardan
PALU, MERCUSUAR - Keluhan pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Palu, dengan tidak lagi mengalir air PDAM di rumah warga sepekan terakhir, ternyata disebabkan faktor alamiah (debit air turun) dan kerusakan instalasi PDAM akibat aktivitas penambangan emas.
Hal itu dikatakan Kepala PDAM Palu, Zain Mardan SE di ruang kerjanya, Selasa (6/10). Menurutnya, kedua faktor itulah yang menjadi penghambat pelayanan perusahaan yang dinakhodainya itu kepada para pelanggan PDAM Palu.
“Sumber air PDAM Palu yang utama, ada tiga yakni, di Kawatuna, Poboya dan Vatutela. Setelah diperiksa, masalah macetnya air ini, karena pengaruh aktivitas tambang di Poboya yang merusak instalasi pipa, dan pengaruh kemarau panjang (Elnino) yang membuat debit air di Vatutela tinggal 20 persen dari pekan sebelumnya,” kata Zain.
Dia menambahkan, selain terjadi kerusakan pipa yang sudah tiga kali ditemukan di Poboya, macetnya air PDAM Palu diduga disebabkan adanya penyadapan dari aktivitas alat tromol yang menggunakan air. Pasalnya, debit air yang sampai ke pelanggan sangat berbeda dengan debit dari bak penampungan yang ada di Poboya.
“Perbaikan instalasi pipa di Poboya, hanya dilakukan untuk emergency saja. Karena perbaikan secara permanen membutuhkan biaya yang sangat besar, dan PDAM belum memiliki anggaran untuk itu,” terangnya.
Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah untuk menghimbau kepada penambang agar tidak merusak fasilitas umum apalagi air PDAM merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat umum.
“Kami juga mengharapkan bantuan pemerintah guna memperbaiki secara permanen jaringan pipa yang hanya diperbaiki seadanya karena kami tidak memiliki anggaran yang cukup untuk itu,” harapnya. STY
Sumber: http://www.harianmercusuar.com/?vwdtl=ya&pid=1602&kid=all
Tanggal: Kamis, 8 Oktober 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar