Jumat, 26 Juni 2009

Gubernur Menolak pertambangan Emas Poboya Palu Sulawesi Tengah

Sabtu -27- Juni - 2009


Gubernur Tolak Tambang Emas Poboya

Palu- Gubernur Bandjela Paliudju menyatakan menolak Eksplorasi tambang emas Poboya Palu jika PT Palu Citra Mineral (PT PCM)selaku pemegang hak konsesi tak memiliki Renstra bagi kesejeteraan rakyat Sulteng khususnya warga Palu.

Jika memang banyak bahayanya bagi masyarakat disekitar tambang poboya,’’ ungkap Gubernur Banjela Paliudju Jumat (26/6) kemarin. Penegasan Gubernur Paliudju tersebut disampaikan dalam acara sosialisasi aktivitas kontrak karya (KK) disulteng serta penanganan tambang emas Poboya diruang Polibu kantor Gubernur Sulteng. pada kesempatan itu, Gubernur menilai penjelasan pihak PT CPM masih sulit dipahami dikalangan Pemerintah. Pertimbangan penolakan bukan masalah untung rugi, tetapi pada pertimbangan lokasi tambang tepat berada dipusat kota, terlebih berada disumber air bersih.

Saya tidak mangambil keputusan yang akan menghilangkan jiwa dan masa depan generasi penerus di Sulteng. perlihatkan dulu AMDAL-nya dan konsep lainnya pada kami dan masyarakat ,” ungkapnya.
Kalau sebelumnya tiga wilayah yang bersentuhan dengan dengan areal pertambangan Poboya namun sekarang sudah menjadi empat wilayah yakni Kabupaten Donggala, Kota Palu, kabupaten Parigi moutong dan Kabupaten Sigi Biromaru. Olehnya Gubernur Paliudju menyarankan agar PT PCM bisa memeberikan penjelasan secara baik sehingga seluruh wilayah dan masyarakat disekitar tambang tersebut paham dan hasilnya nanti bisa manambah kesejetraaan rakyat , “ kami akan tetap menunggu kejelasan yang sebenarnya dari perusahaan, kalau tepat dan tak berbahaya bisa bicarakan nanti,” tambahnya.

Projek Koordinator PT PCM Dr Suseno menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan barbagai rencana untuk mendukung penegembangan pendidikan dan kesehatan pihaknya akan menyiapkan berbagai rencana untuk mendukung pengembangan pemndidikan dan kesehatan diwilayah areal tambang, salah satu langkah yakni mensuport penmdidikan anak-anak untuk bersekolah, sementara bidang kesehatan pihaknya akan menyiapkan Puskesmas bagi masyarakat daerah itu. Namun dalam penjelasan tersebut dirinya tak menyebutkan secara gambalang bantuan pendidikan dan kesehatan dibangun oleh perusahaan atau hanya sekedar mensuport saja

Ia juga menyebutkan saat ini pihaknya baru masuk tahap eksploitasi belum eksplorasi, makannya AMDAL belum ada sebab dalam tahapan itu masih jauh karena sebelum itu studi kelayakan dulu. Sedangkan pakar geologi PT PCM Sumardiman pada kesempatan yang sama menjelaskan, letak pabrik dan metode pengelolaan emas diwilayah itu. Dari pengelolahan limbah misalnya PT PCM hanya menjelaskan bahwa air limbah hasil tambang akan didaur dengan menggunakan kapur oleh perusahaan

Metodenya menumpang air dalam kolam-kolam yang dibangun didaerah tambang akan dibangun kolam-kolam limbah lalu dikapuri sehingga airnya kembali jernih ,” tuturnya. Ketua adat Poboya Andi Jalaludin mminta pemerintah memberikan solusi pendapatan bagi warganya. Jangan sampai pemerintah menutup wilayah itu sementara masyarakat bisa berharap bisa menambang disana,” pemerintah jangan cuman bisa melarang dan menangkap saja. Terus masyarakat Poboya makan apa, coba bersolusi,” pintanya. Hal senada diungkapkan Ketua DPRD Sulteng Murad NAsir. Ia juga mengatakan masuknya tambang dikelurahan Poboya memang perlu dipertimbangkan, sebab wilayah Kota dimana daerah itu manjadi satu-satunya penyangga air dan letakanya pun berada didataran tinggi, jangan sampai tambang itu hanya membawa bencana dikemudian hari, dan menyebabkan kepenuhan penduduk dikota Palu,” tuturnya. (Syarief)

3 komentar:

Didit Hermawansyah mengatakan...

saya acukan jempol buat gubernur sulawesi tengah...

Didit Hermawansyah mengatakan...

saya acukan jempol buat gubernur sulawesi tengah n buat walhi thanks atas bantuan terhadap penambang poboya

Unknown mengatakan...

penulisan isi berita kurang akurat untuk bnyak istilah..sebaiknya anda mengenal detail istilah2 pertambangan sebelum menuliskan artikel mengenai tambang ini..akan banyak salah tangkap dari pembaca.