Senin, 05 Januari 2009

Banjir Awal Tahun Petaka Nupabomba Bawa Sengsara

Media Alkhairat, Jum’at 2 Januari 2009

Banjir Awal Tahun
Petaka Nupabomba Bawa Sengsara

Nupabomba – Ternyata bencana tak jua berhenti, meski tahu telah bertukar. Belum lagi tahun 2009 beranjak tua, malapetaka telah datang lagi. Kali ini, saat aroma pesta pisah tahun masih merebak, belasan rumah di Desa Nupabomba, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis kemarin rusak diterjang banjir.
Bahkan enam rumah warga diantanya rusak parah akibat banjir bercampur lumpur ini. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Banjir bandang yang terjadi di Desa Nupabomba, Kecamatan Tanantovea ini terjadi akibat hujan deras yang turun sejak Kamis pagi. Tiga jam kemudian, tiba-tiba muncul air bah dari Sungai Nupabomba dan langsung menerjang belasan rumah warga yang berada dipinggiran sungai. Air bah bercampur lumpur ini juga membawa batu besar.
Akibatnya sejumlah rumah warga yang umumnya terbuat dari kayu dan papan ini rusak. Warga tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa menyelamatkan sebagian harta bendanya. Selain rusak, rumah-rumah warga juga tergenang air bercampur lumpur setinggi betis orang dewasa.
Menurut Herman, sebelum air bah datang ia sempat berkemas-kemas untuk menyelamatkan barang-barangnya. Namun naas air bah lebih cepat datang dan menerjang rumahnya. Herman hanya bisa menyelamatkan kipas angin dan televisinya sedangkan lainnya habis tersapu banjir. “Cepat sekali banjir itu datang,” kata dia.
Ny Elvi (36), korban banjir lain mengatakan, air sungai meluap dan menggenangi rumah penduduk hingga setinggi hampir dua meter.
Akibat kejadian tersebut, Jalan Trans Sulawesi sepanjang hampir 30 kilometer tertutup longsor yang disebabkan oleh guyuran hujan deras.
Hal itu diperparah dengan adanya runtuhan batang pohon yang tumbang dan batu-batu yang terjatuh dari atas perbukitan. Diperkirakan terdapat belasan titik longsor di jalur kebun kopi tersebut.
Sementara itu, ratusan kendaraan masih tertahan disisi jalan yang tidak terendam. Sedangkan kendaraan bermotor hanya bisa lewat tetapi dengan pelan-pelan. “Mudah-mudahan pemerintah segera turun tangan untuk membantu membuka jalan kata Evi seperti disitat Antara.
Warga yang rumahnya rusak diterjang banjir ini kini mengungsi dirumah tetangga dan keluarganya. Sedangkan sebagian warga lainnya memilih bertahan karena takut isi rumahnya dijarah. Cuaca di Tanantovea, Kabupaten Donggala saat ini masih memburuk dan warga khawatir datangnya banjir susulan. Dapat dipastikan dalam dua-tiga hari kedepan, sengsara di Nupabomba belum akan pupus. (ahmad)

Tidak ada komentar: