Rabu, 11 Juli 2012

Korban Banjir di Morowali Masih Mengungsi

Senin, 9 Juli 2012

PALU (Suara Karya): Sebagian besar warga yang rumahnya terendam banjir di sejumlah desa di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, hingga kini masih mengungsi ke tempat yang aman.


"Masih banyak warga yang belum kembali ke rumah karena tempat tinggal mereka masih tergenang banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ruslan Mustafa, Minggu.

Banjir yang melanda Desa Ipi, Bente, Bahoruru, Bahomoleo dan Marsaoleh pada Sabtu (7/7) mengakibatkan ratusan rumah terendam dan rata-rata korban mengungsi sementara di rumah keluarga mereka. Hingga kini, kata Mustafa hujan masih mengguyur hampir seluruh wilayah Morowali. Ia mengaku dalam sepekan terakhir ini daerah itu diguyur hujan deras yang disertai angin kencang dan petir. Bencana banjir tersebut tidak sampai menelan korban jiwa, kecuali kerugian material yang diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. BPBD setempat telah menyalurkan bantuan bahan makanan kepada korban banjir di lima desa di Kabupaten Morowali.Bantuan yang telah disalurkan kepada mereka antara lain beras, gula pasir, mie instan dan minyak goreng.

Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMGK) melaporkan sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah dalam beberapa hari ini dan ke depan berpotensi besar diguyur hujan. Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Bandara Mutiara Palu, Aschadi SR mengatakan, hujan ringan hingga sedang dan disertai petir serta angin kencang berpeluang melanda seluruh wilayah Sulteng. Sejumlah wilayah yang dilanda hujan, petir dan angin kencang adalah Kabupaten Banggai, Parigi Moutong, Tojo Una-Una, Poso, Morowali, Donggala, Sigi, Tolitoli, Buol, dan Kota Palu.

Mengingat curah hujan cukup tinggi, Aschadi mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam susulan. Menurut dia, semua wilayah di Sulteng rawan banjir dan tanah longsor, sebab selain memiliki banyak sungai kecil, sedang dan besar, juga kondisi tanah labil. Saat curah hujan tinggi sangat memungkinkan terjadi banjir dan tanah longsor. (Ant/Dwi Putro AA)

Sumber : http://www.suarakarya-online.com

Tidak ada komentar: